Pencarian

Selasa, 28 Februari 2017

SAUDI DARI MASA KE MASA


KILAS BALIK SAUDI


Keluarga ibnu Saud berasal dari keluarga Banu Hanifah, cabang dari kabilah Rabi’ah yang mendiami wilayah Dir’iyah di negeri Najd. Para penduduk negeri Yamamah terkenal sebagai para pembicara arab fasih, dengan struktur bahasa yang mampu mempengaruhi fikiran para pendengarnya. 

Saudi adalah nama sebuah keluarga yang juga dijadikan sebagai nama kerajaan yang didirikan oleh keluarga itu. Kerajaan Saudi modern merupakan negara Saudi III yang didirikan oleh Abdul Aziz Ibn Saud pada tahun `1932  M setelah kesultanan Najd berhasil menaklukkan negeri Hijaz pada tahun 1925. Sebelumnya, Abdul Azis bin Saud telah memproklamirkan diri sebagai raja untuk kesultanan Najd pada tahun 1921 M. Penyatuan kerajaan Najd dan Hijaz itu diakui oleh kerajaan Inggris Raya dalam traktat Jeddah pada tahun 1927. Penaklukan itu dilakukan atas wilayah kaum muslimin dengan melakukan jihad bersenjata atas nama  memperjuangkan dakwah muwahidun, yaitu dakwah yang mengutamakan pengesaan pada Allah SWT.  Bisa dikatakan bahwa kerajaan Saudi sepenuhnya berdiri di atas perjuangan dakwah muwahidun.

Sebelumnya, semenjak tahun 1745 M, telah dilakukan beberapa usaha pendirian kerajaan Saudi. Kerajaan Saudi I didirikan oleh Muhammad Ibn Saud untuk menyebarkan dakwah muwahidun yang diajarkan oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab. Namun  usaha itu dipadamkan oleh kerajaan Turki yang menguasai negeri Hijaz dalam perang Ottoman-Saudi War tahun 1811-1818. Perjuangan-perjuangan itu terus berlanjut  hingga Abdul Aziz ibn Saud berhasil mendirikan negara Saudi Arabia pada tahun 1917 M.

Kerajaan Saudi II didirikan oleh Turki bin Abdullah Al Saud pada tahun 1819, dan kembali dihancurkan oleh kerajaan Rashidi yang didukung oleh kekhalifahan Turki pada tahun 1891 M dalam perang Mulayda. Seluruh keluarga  Abdul Rahman Ibn Faisal Al-Saud dan sekutunya terpaksa melarikan diri keluar dari Najd.

Untuk mendapatkan legitimasi kekuasaan, seluruh usaha Ibn Saud berjuang atas nama penegakan ajaran tauhid. Ajaran itu dirumuskan oleh Muhammad Ibn Abdul Wahhab dari Uyainah. Ajaran itu dikenal dalam berbagai nama, baik yang disukai maupun tidak disukai pengikutnya. Pengikutnya menamakan kelompok itu sebagai dakwah Salafi, dakwah Tauhid, dakwah Muwahidun dan nama-nama yang lain. Sedangkan nama yang tidak mereka sukai adalah Wahhabi.

Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di keluarga yang dikenal dengan nama keluarga Musyarraf cabang dari Kabilah Tamim di negeri Uyainah pada tahun 1703 M. Daerah Uyainah ini terletak di wilayah Yamamah yang masih termasuk bagian dari Najd. Dakwah muwahidun mulai dilaksanakan di Najd pada tahun 1743 M di Haryamala, dan pada tahun 1745 M berpindah ke tempat kelahirannya di Uyainah.

Wahhabi merupakan istilah yang diberikan oleh saudara kandung Muhammad bin Abdul Wahhab yang bernama Sulaiman ibn Abdul Wahhab. Sulaiman menentang ajaran yang disebarkan oleh saudaranya. Istilah ini tercantum dalam judul buku Shawaiq yang disusun oleh Sulaiman. Buku itu menjelaskan diantaranya bahwa mereka, ibn Abdul Wahhab,  adalah keturunan Dzul Khuwaishirah yang mana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan tentang mereka bahwasanya nanti keluar dari mereka kaum yang keluar dari Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya. Sulaiman Ibn Abdul Wahab telah memberitakan kesesatan wahabi dalam buku shawaiqnya.

NAJD


Najd berarti tanah yang berada di ketinggian. Pada masa rasulullah SAW, Najd merupakan sebuah nama suatu negeri yang terletak di sebelah timur negeri Hijaz, memanjang dari utara ke selatan di jazirah arabia. Negeri Najd merupakan wilayah gurun yang sangat luas dengan beberapa daerah subur karena adanya oase yang berjauhan satu sama lain sebagai sumber air. 

Peradaban di arabia tidak menjadikan negeri Najd sebagai daerah yang ramah untuk perjalanan. Perjalanan dari Yaman menuju Syam dan sebaliknya dilakukan melalui negeri Hijaz. Hal itu menyebabkan bahasa di daerah Najd sebagai bahasa arab yang relative murni. Najd dikenal sebagai penutur lisan arab yang terkenal fasih.

Pada zaman rasulullah SAW, Najd sudah sangat dikenal oleh para sahabat. Selain karena dekatnya Najd dengan Hijaz, Rasulullah SAW beserta para sahabat telah banyak mengalami hal yang tidak baik yang diperbuat oleh orang-orang Najd.

Dzul Khuwaisirah at-Tamimi dari Najd menentang rasulullah SAW  terhadap pembagian harta rampasan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW seusai perang Hunain yang mana dia berkata : “Berlaku adillah wahai Muhammad karena sesungguhnya engkau tidak berlaku adil!”, dia juga mengatakan : ”Pembagian itu tidak diinginkan untuk Wajah Allah”, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya : ”Celaka engkau ! siapa yang berlaku adil jika aku tidak berbuat adil?  tidakkah kalian percaya kepadaku padahal aku dipercayakan oleh Dzat yang di atas? 
Tatkala ‘Umar bin Khattab r.a  ingin membunuhnya, maka Rasulullah SAW berkata : Biarkan dia! Karena sesungguhnya akan keluar dari keturunannya suatu kaum yang mana kalian merasa kecil/hina shalat kalian jika dibanding dengan shalat mereka, puasa kalian dengan puasa mereka, mereka membaca al Qur’an namun tidak melampaui kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya”.

Pada masa akhir kehidupan rasulullah SAW, Musailamah Al-Kadzdzab, seorang pembesar kota Yamamah di negeri Najd, mendakwakan diri sebagai nabi. Musailimah mengirimkan utusan kepada rasulullah SAW memberitakan bahwa dirinya adalah nabi, dan berharap rasulullah SAW bersedia berbagi kekayaan, dengan Najd adalah kekayaan bagi musailimah. Di kota itu, Musailimah dikenal sebagai orang yang mempunyai ilmu sihir yang sangat kuat, sehingga masyarakat di sekitarnya banyak yang mengikutinya.

Rasulullah SAW murka atas surat itu. Seandainya seorang utusan boleh dibunuh, niscaya para utusan dari Musailimah itu akan dipenggal oleh nabi. Utusan itu dibiarkan kembali ke negeri Najd, dan rasulullah SAW tidak memerangi Musailimah hingga beliau wafat. Peperangan terhadap Musailimah merupakan perang pertama yang dilakukan oleh khalifah Abu Bakar r.a yang dikenal sebagai perang Yamamah. Perang itu dilakukan hingga Musailimah terbunuh. Para khulafa arrasyidiin setelah Abu Bakar r.a pun tidak kalah repot menghadapi orang-orang Najd. Banyak pemuka kaum yang dikenal sebagai khawarij yang memberontak kekhalifahan berasal dari negeri Najd. Kelak kaum Khawarij yang diceritakan rasulullah SAW akan muncul dari keturunan Dzul Khuwaisirah.

Dalam kekuasaan islam, negeri Najd tidak mendapatkan peran dalam percaturan politik kekhalifahan. Para khalifah sangat berhati-hati atas peringatan rasulullah SAW terhadap negeri Najd.

PERINGATAN RASULULLAH SAW TENTANG NAJD.


Selain memperingatkan tentang munculnya kaum khawarij, yaitu kaum yang keluar dari islam sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya, rasulullah SAW juga memberikan banyak petunjuk tentang bahaya yang keluar dari Najd. Di antara petunjuk itu adalah hadits-hadits  berikut :
dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah muncul tanduk setan”[Shahih Bukhari 2/33 no 1037]
dari Ibnu Umar yang berkata “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari pintu rumah Aisyah dan berkata “sumber kekafiran datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan yaitu timur [Shahih Muslim 4/2228 no 2905]
dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap kearah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410 dengan sanad shahih]
Qais bin Uqbah bin Amru Abi Mas’ud yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan tangannya kearah Yaman dan berkata “Iman di Yaman disini dan kekerasan hati adalah milik orang-orang Faddadin [arab badui atau pedalaman] yang sibuk dengan unta-unta mereka dari arah munculnya tanduk setan [dari] Rabi’ah dan Mudhar [Shahih Bukhari no 3126]

Penjelasan hadits2 di atas bisa dibaca di sini. Ada dua (2)  bahaya besar  bagi umat manusia yang akan muncul dari Najd, yaitu : 
1. Kaum khawarij dan 
2. Tanduk syaitan.

Kaum khawarij adalah kaum yang ibadah mereka membuat para shahabat rasulullah berkecil hati, tetapi mereka keluar dari islam sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Tauhid mereka berbeda dengan tauhid islam.  Mereka adalah kaum yang membaca Alquran, akan tetapi bacaan itu tidak melampaui kerongkongan mereka. Selanjutnya baca di sini.

Munculnya tanduk syaitan adalah munculnya penguasa dengan kekuatan syaitan, atau dajjal yang pertama dari 30 dajjal yang akan muncul. Tanda-tanda kemunculan dajjal sebagaimana hadits di atas adalah munculnya gejolak dan fitnah-fitnah di antara masyarakat muslim, juga kekacauan di Syam (Suriah) dan Yaman. Tanduk syaitan itu akan muncul di dalam keluarga Rabi’ah dan Mudhar.  Selanjutnya baca di sini.

TANDA-TANDA DATANGNYA DAJJAL


Dajjal akan datang pada waktu terjadi perubahan zaman, dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang di bawah kepemimpinan imam al-mahdi. Zaman keemasan itu disebut sebagai As-sa’ah, dimana pasukan dajjal akan diperangi oleh imam Mahdi hingga tidak bersisa, sedangkan dajjal akan dibunuh oleh nabi Isa. Berikut ini merupakan tanda-tanda datangnya as-sa’ah, atau dajjal, dan imam Mahdi yang ditandai oleh adanya fitnah yang merajalela.

1. DIBANGUNNYA GEDUNG-GEDUNG TINGGI.

Tanda umum dari datangnya As-sa’ah adalah dibangunnya gedung-gedung tinggi. Jibril a.s datang kepada rasulullah SAW bersama para sahabat  untuk menerangkan tentang agama. Jibril bertanya kepada rasulullah SAW tentang kapan datangnya as-sa’ah.

Rasulullah SAW berkata: Tetapi, saya akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya : Apabila penggembala-penggembala ternak sudah berlomba-lomba dalam membuat gedung tinggi, maka itu termasuk tanda telah dekatnya as-sa’ah [Shahih Bukhari, 1 : 114, dan Shahih Muslim, 1 : 161-164]

Saat ini di dunia arab dapat dilihat adanya perlombaan pembangunan gedung-gedung tinggi. Kingdom tower dan hotel alfaishaliyah tampak menjulang tinggi di arabia.

2. KEKACAUAN DI NEGERI SYAM DAN YAMAN

Dalam hadits lain terkait datangnya as-sa’ah, diterangkan tentang akan datangnya kekacauan di negeri Syam (Suriah) dan Yaman. Keguncangan itu adalah pertanda yang mendahului akan datangnya as-sa’ah:

dari Qurroh radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Apabila penduduk negeri Syam telah rusak, maka tidak ada lagi kebaikan bagi kalian. Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang mendapatkan pertolongan (at-thaifah al-manshurah), tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datangnya as-sa’ah.” (HR at-Tirmidzi : 2192; Ahmad : V/34)

Dalam hadits tamim ad-daari tentang dajjal dan al-jassasah, rasulullah bersabda : 

Perhatikanlah, dia (Dajjal) muncul di laut Syria (Mediterania) atau Laut Yaman (Laut Merah). Tidak, sebaliknya  dia  berada di timur, dia berada di timur, dia berada di timur, dan dia (rasulullah SAW) menunjukkan tangannya ke arah timur. (HR Ahmad no. 7028: kitab 41)

Dajjal itu akan muncul di Suriah dan/atau di Yaman, tetapi sesungguhnya dajjal itu bukan berasal  Suriah atau Yaman, tetapi dari arah timur. Rasulullah  berulang kali mengatakan bahwa dia berasal dari timur, dan beliau SAW telah berulang kali menjelaskan tentang asal tanduk syaitan yaitu dari Najd yang terletak di arah timur kota Madinah.  Saat ini Najd terletak di Saudi Arabia.

Perang di Suriah dan Yaman pada dasarnya merupakan pekerjaan yang berasal dari tempat yang sama. Saudi Arabia merupakan anak keturunan Rabiah dari suku Banu Hanifah, dimana rasulullah telah bercerita bahwa tanduk syaitan akan muncul dari anak cucu Rabiah.

3. KERUSAKAN DI WILAYAH ANTARA SYAM DAN IRAQ.


dalam hadits lain berkaitan dengan munculnya (salah satu di antara 30) Dajjal, rasulullah menerangkan :
Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah”

Walaupun saat ini belum muncul Dajjal yang mengaku nabi di kalangan ISIS, sangat memungkinkan di wilayah itulah salah satu dajjal akan muncul, tanduk syaitan yang lebih kuat daripada ISIS yang sekarang. 

Dengan tanda-tanda yang sudah sangat jelas saat ini, bukan mustahil bahwa kemunculan dajjal itu sudah sangat dekat. Tanda-tanda itu sudah sangat jelas, manusia hanya menunggu waktu keluarnya Dajjal dari negeri Najd yang akan mengawali rentetan munculnya sekira 30 (tiga puluh) dajjal yang akan menguasai dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar